Langsung ke konten utama

Postingan

Wayang Bengkong

Wayang Bengkong termasuk salah satu dari jenis wayang menurut asal daerah.Wayang ini berasal dari daerah pegunungan di Kabupaten Rembang tepatnya di Dukuh Ngeblek Desa Kajar Kecamatan Lasem.Kesenian wayang dalam masyarakat selain sebagai wujud tradisi kebudayaan juga dijadikan sebagai sarana hiburan.Pertunjukan kesenian wayang dapat dinikmati dan diakses oleh semua lapisan masyarakat, dalam masyarakat kesenian wayang dianggap mempunyai kedudukan penting.Cerita-cerita wayang dapat mengajarkan manusia untuk hidup selaras, harmonis dan bahagia. Dalam wayang ditampilkan contoh-contoh perilaku baik dan jahat, namun pada akhirnya perilaku jahat akan kalah oleh kebaikan. Pada hakikatnya pementasan wayang mengandung nilai-nilai dan filosofi yang tersembunyi.Pementasan wayang dijadikan masyarakat sebagai tontonan serta tuntutan, termasuk juga kesenianWayangBengkong. Wayang Bengkong merupakan wayang keluarga ditemukan dalam kurun waktu yang sangat lama sekitar tahun 1925-an oleh canggah dari ke...
Postingan terbaru

Kelenteng Tjoe An Kiong

Satu lagi klenteng tua yang berada di Lasem yang akan saya kunjungi setelah Klenteng Gie Yong Bio dan Klenteng Poo An Bio. Klenteng ketiga ini berada tak jauh dari jalan Pantai Utara (Pantura) Rembang, dan merupakan klenteng yang tertua yang berada di Lasem. Namanya adalah Klenteng Tjoe An Kiong. Klenteng ini terletak di Jalan Dasun No. 19 Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi klenteng ini berada di sebelah utara rumah kuno Lawang Ombo atau sebelah timur Sungai Lasem. Banyak orangtua setempat mengatakan bahwa klenteng ini sudah ada sejak abad ke-15, tapi tidak ada bukti tertulis mengenai hal itu. Hilangnya bukti awal pendirian sebuah klenteng disebabkan karena klenteng (terutama di daerah pantai utara Jawa) sering mengalami berbagai peristiwa ‘jatuh bangun’, akibat pertikaian sosial. Sehingga sebuah klenteng sering rusak atau dirobohkan kemudian dibangun kembali setelah keadaan memungkinkan. Pada prasasti yang tertua (inskripsi dari b...

Gedung Perpustakaan Umum Kab. Rembang

Gedung perpustakaan umum kab. Rembang merupakan bangunan kuno yang dapat dibayangkan kemegahannya pada jaman dulu. Bangunan ini berarsitektur Eropa yang kemungkinannya dulu pernah digunakan oleh orang-orang Belanda untuk melakukan pertemuan dan pesta (semacam gedung societiet). Menurut informasi, di atap bangunan ini pernah ditemukan tulisan angka tahun pembuatan gedung ini yaitu tahun 1811. Kalau hal ini benar, maka gedung ini kemungkinan dibuat pada masa pemerintahan Gebernur Jenderal H.W. Daendels (1808-1811) yang terkenal sebagai pemrakarsa pembangunan Jalan Post antara Anyer dan Panarukan. Rembang merupakan salah kota yang dilewati Jalan Pos ini. Sejak tahun 1945, gedung ini dimanfaatkan sebagai gereja oleh Jemaat Umat Kristen Protestan. Oleh karena anggota Jemaat yang semakin berkurang maka bangunan tua tersebut diubah fungsinya sebagai Taman Bacaan dan Perpustakaan Pemerintah Daerah Kabupaten Rembang.

Permainan Tradisional Benthik

Permainan Tradisional Benthik Dan Sejarahnya Pada masa lalu permainan yang dikenal dengan istilah patil lele, gatrik atau benthik ini banyak sekali dimainkan anak-anak saat istirahat sekolah atau setelah pulang sekolah. Sangat populer di desa-desa di yogyakarta dan jawa tengah pada umumnya karena memang permainan ini selain seru dengan dimainkan oleh beberapa orang yang terbagi menjadi dua kelompok juga sangat murah. Lalu kenapa disebut benthik? Tidak diketahui siapa yang menciptakan nama itu. Konon kata ‘benthik’ mengandung arti benturan. Bunyi ‘thik’ dihasilkan dari benturan peralatan permainan berupa batang induk dan anakan yang terbuat dari kayu atau bambu. Hingga kemudian permainan bersarana batang kayu atau bambu itu populer dengan sebutan benthik. Cara Membuat Benthik Agar tongkat tidak mudah patah saat digunakan, hanya kayu berstruktur ulet dan kuat yang boleh dipakai, seperti kayu pohon Jambu Biji, kayu pohon Mangga, kayu pohon Klengkeng, kayu pohon ...

Sejarah Kabupaten Rembang

Sejarah Kabupaten Rembang (dikutip dari : Buku “Menggali Warisan Sejarah Kabupaten Rembang” ) …. Wasara nalika taun Syaka : 1336, ana wong Cempa Banjarmlati watara wolung brayat sing padha pinter nggawe gula-tebu nalika ning negarane …. Wong-wong mau padha pindhah misah  nedya ngudi nggawe gula tebu abang sing ora kepokil-kemisil kuwi, mangkate liwat segara ngener mengulon nuli ndarat ring ring sungapane kali kang gisike serta kanan kirine nuli thukul nggenggeng lebeng wit Bongaow  ( Ind : Bakau = Jaw : Bengkat ). Nggone pindah kuwi disesepuhi dening Kakek Pow Ie Din; Sawise ndharat si Kakek nuli nganakake mantram lan semadi, banjur wiwit nebang wit bongaow mau kang banjur diterusake dening wong2 liyane. Bumi bubakan kuwi banjur digawe pategalan lan pekarangan serta teba, ing sabanjure teba kuwi dijenengake, teba :  KABONGAN ; njupuk tembung saka arane wit Bongaow, dadi Ka-Bonga-an ( Kabongan). …. Nuju sawijining dina wayah pajar gagat ra...

Kelenteng Tjoe Hwie Kiong

Pendataan Kelenteng Tjoe Hwie Kiong di jl. Pelabuhan No.1, Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah. Sesudah pecahnya pemberontakan Tionghoa dan diperoleh kenyataan adanya persatuan antara orang-orang pribumi dan Tionghoa, maka hal ini dianggap membahayakan kejayaan Kompeni. Selanjutnya Kompeni melakukan pemecah belahan antar dua kekuatan kelompok ini. Bahkan Kompeni mengeluarkan perintah  memindahkan pemukiman orang-orang Tionghoa di Dresi dan Jangkungan menuju ke sebelah timur atau masuk ke dalam kota Rembang yang sekarang ini. Dengan dipindahkannya pemukiman orang-orang Tionghoa tersebut, maka kelenteng “Dewi Samudra Makco Poo Thian Siang Sing Bo Nio-Nio” yang semula berada di desa Jangkungan masuk ke kota Rembang, pertama kali menempati lokasi di jalan K.S. Tubun No. 3 sekarang ini. Di tempat itu hingga sekarang masih terdapat batu peringatan pemugaran kelenteng tersebut. Tidak diperoleh data pasti sejak kapan dan berapa lama Klenteng Dewi Samudra berada di lokasi ini. Da...

Situs Selodiri Terjan

Pendataan Situs Megalitik Selodiri di Ds. Terjan, Kec. Kragan, Kab. Rembang, Jawa Tengah Situs Terjan secara administrasi terletak di Desa Terjan Kecamatan Kragan kabupaten Rembang. Secara astronomis situs ini terletak pada 111ยบ 28′ 2” BT, 06⁰ 39′ 5″ LS. Tepatnya di bukit Selodiri. Penelitian terhadap keberadaan situs ini telah dilakukan oleh PUSLITARKENAS semenjak tahun 1977. Penelitian dilanjutkan pada tahun 1981 dengan mengadakan ekskavasi di pusat dari situs Terjan. Dari hasil ekskavasi yang menemukan kerangka manusia dan ditambah dengan sejumlah tamuan permukaan memperkuat kepastian bahwa Situs Terjan adalah situs Megalitik. Temuan permukaan yang dimaksud adalah adanya tatanan kursi-kursi batu, arca-arca kepala binatang serta penataan batu yang merupakan temu gelang (Laporan Penelitian Terjan dan Plawangan Jawa Tengah Tahap I dan II dalam Berita Arkeologi tahun 1981). Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tampak adanya aktivitas penambangan batu kapur disekitar situs. Dari h...